Minggu, 21 Februari 2016

Pada properties wireless, ada banyak mode yang bisa digunakan sesuai kebutuhan. Mode wireless berfungsi untuk menentukan apakah ingin di fungsikan sebagai access point (pemancar), repeater,  ataupun di fungsikan sebagai station (penerima). Ada beberapa mode yang memiliki fungsi hampir sama, sebut saja misal mode station-bridge dengan station-pseudobridge. Fungsi dan perbedaan masing - masing mode sudah pernah kita bahas disini. Sekarang kita akan coba lakukan testing pengaruh pemilihan mode pada throughput data yang dilewatkan. Testing menggunakan band standart 802.11 B/G/N. 

AKSES POINT atau AP
Hanya ada dua mode yang menjadikan inetrface wireless bekerja sebagai access point. AP-Bridge untuk topologi PTMP (point to multi point) dimana ada banyak client yang terkoneksi, dan mode Bridge untuk topologi PTP (point to point) dimana hanya ada satu client yang dilayani. Pada testing kali ini, disisi station sama  - sama menggunakan mode station-bridge. 

Cara Test Bandwidth Mikrotik Dalam Mode Wireless PTP

Dari hasil testing tidak ada perbedaan throughput yang signifikan. Ketika digunakan untuk menghandle satu client, throughput keduanya masih seimbang, antara 150Mbs sampai 200Mbps naik turun. Hal ini normal terutama ketika client berjumlah lebih dari satu. Interferensi dan posisi client juga berpengaruh pada throughput. 

Station
Sekarang kita akan coba lakukan test throughput disisi station dimana access point sama - sama menggunakan mode Bridge, dalam hal ini menggunakan topologi Point to Point. 


Dari hasil testing, tidak ada perubahan throughput pada mode station-bridge, station-pseudobridge, dan station WDS, masing - masing bisa mencapat throughput 200Mbps. Selanjutnya kita coba testing performa mode wds-slave dan station-pseudobridge-clone. 


Namun ada penurunan throughput yang cukup signifikan pada mode station-pseudobridge-clone dan wds-slave. Pada mode station-pseudobridge-clone througput yang bisa dilewatkan sekitar 100 Mbps, hampir separuh dari station mode sebelumnya.

Penurunan signifikan juga terjadi pada mode wds-slave dimana throughput yang dilewatkan hanya sekitar 100Mbps dengan 2 client laptop sedang terkoneksi sebagai client dan 2 repeater dengan mode WDS Slave. Penurunan throughput pada mode wds-slave sebenarnya bisa dikatakan wajar dikarenakan interface wireless harus bekerja dua kali, menerima signal kemudian memancarkannya kembali. 

Hasil testing disini bisa saja berbeda dengan test yang mungkin Anda lakukan sendiri. Tergantung kondisi lingkugan & halangan, interferensi, kualitas link wireless, serta perangkat yang digunakan. 

sumber : Mikrotik 

0 komentar:

Posting Komentar